Flow

Minggu, 08 Januari 2012

Wisata Kuliner on Explore South Sulawesi Dec 2011

Tulisan kali ini mengulas perjalanan dan pengalaman saya selama di Makassar dalam menikmati kuliner khas dari kota tersebut. Sekedar berbagi cerita, saya bukan orang yang sangat menyukai daging, tapi begitu sampai di Makassar, saya jatuh cinta pada masakannya. Yang saya suka dari masakan khas Makassar ini adalah rasa rempah - rempahnya yang sangat kuat, dalam masakan sangat berani dengan bumbu, rata - rata makanannya di sajikan dalam keadaan panas dan berkuah sehingga cocok bila disandingkan dengan sepiring nasi hangat dan sambal. Nikmaaaaat sekali. Masih banyak makanan yang belum saya cicipi dari kota ini seperti Sop Konro, Konro Bakar, Kapurung, Pallu Kaloa, Pallu Mara dan lain - lain. Untuk pengalaman pertama saya ke Makassar kali ini, ada beberapa kuliner yang saya cicipi seperti Coto Makassar, Pallu Basa, Sop Sodara, Es Pallu Butung, Pisang Epe (berkali - kali makan Pisang Epe sampai bosan), Mie Titie, Nasi Kuning yang selalu jadi sarapan pagi, Songkolo, dan masakan buatan teman saya sendiri yaitu Andi Siti Meriem (biasa di panggil Etho) yang memasak Barobo di hari terakhir kepulangan saya dan teman - teman. Let see perjalanan wisata kuliner saya yah,,,,
BAROBO. Masakan ini adalah buatan teman saya, Andi Siti Meriem a.k.a Etho. Barobo adalah bubur khas Makassar yang terdiri dari nasi, wortel, jagung, kol, bumbu penyedap dan di masak dengan santan. Rasanya nikmat sekali. Untuk makanan ini saya makan 2 piring. Di tambah lauk pauk Bakwan Jagung, Ayam Goreng dan Sambal.
COTO MAKASSAR. Saya yakin teman - teman tidak asing lagi dengan masakan yang 1 ini. Kuliner ini merupakan kuliner khas Makassar yang sangat terkenal. Terdiri dari potongan daging sapi dan kuahnya dimasak dengan rempah - rempah yang kaya. Selama di Makassar saya mencicipi 2 kali Coto Makassar yaitu Coto Paraikate di dekat Unhas dan Coto Makassar Daeng Liwang di Gowa. Pendapat saya, semuanya enak. Tapi di Paraikate ketupatnya jauh lebih besar dari pada di Daeng Liwang. Maaf untuk Coto Paraikate tidak saya dokumentasikan. Lupa saking nikmatnya makan. Hahahaha,,,,,,, 2 ketupat cukup lah,,,,
ES PALU BUTUNG. Saya mencicipi kuliner ini di "Warung 99" dekat Pantai Losari. Dilihat dari penampilan, memang Es Palu Butung hampir sama dengan Es Pisang Ijo. Yang membedakan adalah Es Palu Butung pisangnya tidak di lapisi dengan adonan hijau seperti Es Pisang Ijo. Makanan ini terdiri dari potongan pisang, Sirup DHT khas Makassar, susu kental manis dan es batu. Rasanya enak dan tidak terlalu manis (traktiran Irwan juga,, hahaha,,,)
MIE TITIE. Sudah pernah saya ulas di tulisan saya sebelumnya (Explore South Sulawesi Part Toraja). Yang ini saya cicipi di Dekat Universitas Hasanuddin. Isinya terdiri dari mie kering pendek, dengan kuahnya agak kental, sayuran, bumbu - bumbu dan daging ayam. Ini ukuran kecil tapi sudah bikin kenyang sekali. Kalau mau lebih pedas bisa di tambah dengan sambalnya yaitu acar cabe rawit kecil khas Makassar.
NASI KUNING. Tanpa saya tulis ini nasi kuning semua juga pasti sudah tahu yahhhhh. Di Makassar, nasi kuning menjadi sarapan pagi bagi masyarakatnya. Mungkin kalau di Jakarta seperti Nasi Uduk untuk sarapan. Isinya ada 1 potong ayam goreng, tempe orek dan mie goreng. di tambah dengan sambal yang pedas,,, nikmmmaaaat. Porsinya untuk sarapan pagi juga sangat pas dan sesuai.
PALLU BASA. Ini dia juaranya dari semua kuliner Makassar yang saya cicipi. Sebenarnya hampir sama dengan Coto Makassar. Hanya saja, menurut saya Pallu Basa rasa kuahnya lebih kaya dengan rempah - rempah. Isinya terdiri dari potongan daging sapi, irisan daun bawang, di tambah dengan 1 buah telur mentah yang langsung di celupkan ke dalam kuah yang panas, sepiring nasi hangat dan es teh manis. Untuk telurnya bisa di nikmati dengan 2 cara, bisa di makan langsung, karena telurnya sudah setengah matang ataupun dengan cara mengaduk telurnya agar bercampur dengan rasa kuah yang penuh rempah. Rasa gurih dari telur dan rempah - rempah yang menghangatkan badan terutama aroma jahe yang kuat bikin makanan ini nagih. Menurut saya, yang juara dari masakan ini adalah kuahnya. Menurut teman saya, ini adalah Pallu Basa terkenal di Makassar yaitu Pallu Basa Serigala. Nikmaaaattt. Someday saya ke Makassar kembali, pasti akan mencicipi Pallu Basa lagi. Karena porsi nasi sedikit, bisalah 2 piring untuk menikmati kuah yang lezat. Jangan lupa di tambah dengan jeruk nipis dan sambalnya juga. C'est tres bon, Bien Sur.
PISANG EPE. Saya dan teman - teman menikmati ini di Pantai Losari. Sambil menikmati udara malam Pantai Losari dan malam terakhir saya dan teman - teman di Makassar. Pisang ini di bakar kemudian di pipihkan dengan menggunakan alat untuk memipihkan pisang. Selanjutnya tinggal di tambahkan dengan bermacam - macam topping. Toppingnya terdiri dari keju cokelat, durian, cokelat, susu dan lain - lain. Yang ada di gambar ini, dilengkapi dengan topping Milo (sebelah kiri) dan Durian (sebelah kanan, pesanan saya). Yang paling jawara adalah Pisang Epe dengan topping Durian. Di Makassar masyarakatnya sangat menggemari berbagai macam olahan makanan menggunakan pisang. Kalau di Jakarta kita biasa makan roti panggang tapi di Makassar pisang bakar yang di pipihkan. Jadilah Pisang Epe.
SONGKOLO. Mungkin kuliner khas Makassar yang satu ini kurang terkenal bagi kita semua. Seporsi  masakan ini terbuat dari ketan hitam yang dicampur dengan serundeng kelapa yang rasanya manis, teri goreng yang rasanya agak manis juga (jujur, saya kurang suka rasa manisnya) dan bisa di tambah dengan 1 butir telor asin. Agar rasanya agak lebih pedas, cukup di tambah dengan sambal. Menurut saya, rasanya lumayan nikmat. Tapi karena rasa manis yang terlalu dominan, jadi tidak terlalu menggugah selera saya. Maklum, saya orang Minang, jadi lebih suka dengan makanan yang pedas untuk menggugah selera makan. Tapi ketan hitamnya bisa jadi asupan serat yang sangat baik untuk tubuh. Rekomendasi makanan yang baik bagi teman - teman yang sedang diet. Songkolo ini dinamanakan Songkolo Bagadang di warung tersebut. Bagadang artinya Begadang. Maka dari itu, kuliner ini buka sampai tengah malam. Saya pun mencicipi masakan ini sekitar pukul 02.00 dini hari waktu Makassar.
SOP SODARA. Kuliner yang satu ini juga cukup menarik untuk saya. Yang sangat menarik dari kuliner ini adalah namanya yaitu Sop Sodara. Pasti membuat persepsi kita bermacam - macam tentang makanan ini. Sebenarnya Sop Sodara hampir mirip dengan soto pada umumnya. Hanya saja, kuah dari Sop ini lebih terasa rempah - rempahnya (mungkin ini ciri khas masakan Makassar yang berani dengan bumbu dan rempah). Seporsi masakan ini terdiri dari potongan daging sapi, paru ataupun kikil, atau campuran dari kesemuanya, bihun, di tambah dengan irisan daun bawang, kuah yang segar dan tidak lupa di tambah dengan jeruk nipis dan sambal serta sepiring nasi hangat. Nikmat bukan main. Bagi saya, kuliner ini adalah juara ke 2 setelah Pallu Basa. Masakan ini disajikan dengan kuah yang benar - benar panas dan menyegarkan. Gambar di atas adalah Sop Sodara pesanan saya yang berisi daging sapi dan gambar Sop Sodara di bawahnya adalah pesanan Irwan yang berisi paru. Rasanya sama enaknya menurut saya.

Sekian liputan dan tulisan saya mengenai pengalaman wisata kuliner saya selama berada di Makassar. Sebenarnya saya juga mencicipi Es Pisang Ijo, Bakso Sentosa dan berbagai kuliner lainnya. Tapi biasa, namanya juga manusia yang sering lupa karena terlalu menikmati makanan, jadi hanya beberapa saja yang bisa saya tampilkan disini. Semoga bisa jadi inspirasi bagi teman - teman yang membaca dan bisa jadi rekomendasi bagi teman - teman yang akan berliburan ke Makassar. Sampai bertemu lagi pada liputan saya mengenai wisata kuliner saya selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar