Flow

Selasa, 10 Januari 2012

Penguatan Internal Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI) Dalam Era Demokrasi

IKATAN  MAHASISWA  ILMU  KOMUNIKASI  INDONESIA  (IMIKI)



Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI) merupakan sebuah organisasi semi profesional yang dibentuk oleh mahasiswa ilmu komunikasi dengan skala nasional. Tujuan dari dibentuknya organisasi ini adalah untuk mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu komunikasi langsung kepada praktek - praktek komunikasi serta sebagai ajang silaturahmi kepada mahasiswa ilmu komunikasi seluruh Indonesia untuk bertemu dan berkumpul, saling bertukar informasi dan pengetahuan mengenai perkembangan ilmu komunikasi kekinian.


Sebuah organisasi baik dalam skala kecil maupun besar tidak pernah lepas dari dinamika organisasi yang ada. Hal ini pun selalu terjadi pula dalam tubuh organisasi bernama IMIKI. Pada bulan Desember yang lalu, tepatnya pada tanggal 24 Desember 2011 bertempat di Tana Toraja, dilaksanakan Diskusi Nasional IMIKI yang bertemakan "Penguatan Internal IMIKI Dalam Era Demokrasi".Tema diskusi nasional tersebut di anggap perlu, melihat kondisi internal IMIKI yang mulai tidak berjalan sesuai dengan fungsinya. Masalah yang kerap kali di temui adalah kurangnya intensitas para pengurus dalam hal berkomunikasi serta banyak hal yang tidak dikoordinasikan secara baik, sehingga memicu beberapa konflik yang dapat menganggu stabilitas internal IMIKI saat ini. 


IMIKI terdiri dari 5 wilayah administratif yang tersebar di seluruh Indonesia. Wilayah tersebut terdiri dari :
1. Wilayah 1 mencakup Pulau Sumatera
2. Wilayah 2 mencakup Banten, Jakarta, Jawa Barat
3. Wilayah 3 mencakup Jawa Tengah, DIY, dan Kalimantan
4. Wilayah 4 mencakup Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT
5. Wilayah 5 mencakup Sulawesi, Maluku dan Papua
Keanggotaan IMIKI yaitu seluruh mahasiswa ilmu komunikasi dan seluruh perguruan tinggi yang memiliki jurusan ilmu komunikasi yang tersebar diseluruh Indonesia. Keanggotaan aktif IMIKI yaitu para pengurus organisasi di IMIKI baik di tingkat Pengurus Pusat (PP), Pengurus Wilayah (PW), Pengurus Cabang (PC) dan Pengurus Perguruan Tinggi (PPT). 

Dalam era demokrasi saat ini dimana semua orang bebas berpendapat, sangat berdampak pada keberlangsungan sebuah organisasi terutama di bagian internal organisasi tersebut. Sehingga sering kali ada banyak hal yang tidak diperhatikan mengenai permasalah tersebut terlebih jika kondisi tersebut berdampak pada kurangnya koordinasi yang menyebabkan terganggunya stabilitas lembaga tersebut. Beberapa wacana yang sempat dilontarkan oleh para peserta pada saat diskusi tersebut adalah mengenai pengelolaan media yang tidak terkelola dengan baik. Seperti yang dilontarkan oleh seorang peserta diskusi yaitu saudara Taro dari Universitas Hassanudin mengatakan bahwa tidak maksimalnya fungsi pengurus di tiap - tiap bagian. Selain itu, pengelolaan media yang tidak tertata dengan baik menyebabkan banyak anggota IMIKI yang tidak mendapatkan berita terbaru mengenai perkembangan yang terjadi di IMIKI. Inilah hal yang dapat memicu miss koordinasi antar sesama pengurus. 


IMIKI sendiri sebenarnya memiliki banyak media yang dapat dikelola dengan baik sehingga tidak menutup kemungkinan media - media tersebut dapat menjadi ruang kreatifitas anggota IMIKI dalam menuangkan kreatifitas mereka serta wadah sosialisasi mengenai kegiatan - kegiatan yang berlangsung di IMIKI saat ini. Wacana untuk pembuatan buletin yang sudah bergulir mulai dari kepengurusan IMIKI periode sebelumnya sampai dengan saat ini masih belum dapat di realisasikan. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai aktifitas IMIKI di bidang ilmu komunikasi itu sendiri. Ide pembuatan buletin tersebut kedepanya dapat menjalin simbiosis mutualisme antara IMIKI dengan HMJ di tiap universitas. Sehingga penguatan internal IMIKI sendiri semakin terjalin dengan baik dan bukan lagi sekedar bertemu pada ceremonial tertentu saja. Dengan dibentuknya buletin tersebut dapat juga menggairahkan minat dan potensi tiap individu para anggota serta menumbuh kembangkan potensi - potensi mereka yang nantinya akan berpengaruh pada proses regenerasi di tubuh IMIKI itu sendiri menurut salah seorang peserta diskusi Fadhly dari Universitas Hassanudin.  


Ada pula pertanyaan lain yang keluar dari peserta mengenai mekanisme pemilihan PW, PC dan PPT yang kebanyakan tidak diberikan pengarahan dan pengertian kepada para anggota yang baru sehingga hal tersebut cukup membingungkan para anggota baru tersebut. Beberapa pernyataan lain yang di pertanyakan pada diskusi tersebut adalah bagaimana kebijakan dari PP mengenai hal - hal yan terjadi di luar koordinasi para pengurus sehingga menyebabkan IMIKI ditunggangi oleh kepentingan  pihak lain. Dalam hal ini, PP diminta untuk mengeluarkan instruksi yang tegas dan kuat untuk mekanisme kontrol di tubuh IMIKI sehingga meminimalisir terjadinya hal - hal ilegal yang mengatasnamakan IMIKI. 

Hal yang perlu di perhatikan juga adalah hubungan antara IMIKI dan HMJ agar tercipta simbiosis mutualisme terhadap kedua belah pihak yang belum maksimal sampai saat ini. Kedepannya IMIKI perlu bersinergi dengan HMJ baik dalam hal kegiatan - kegiatan maupun kebijakan yang ditempuh oleh IMIKI. Menurut Ketua Wilayah 2 IMIKI saudari Fiola Ariyani, langkah tersebut memang perlu dimaksimalkan bukan hanya untuk saling mendukung dan bersinergi, tetapi lebih kepada keberlangsungan regenerasi IMIKI yang seringkali tidak menjadi perhatian bagi banyak pihak. Regenerasi yang tidak berlangsung secara optimal mengakibatkan pula stabilitas internal yang terhambat dikarenakan kurang SDM yang berperan aktif. 

Wacana yang menarik untuk diperhatikan adalah wacana yang dilontarkan seorang peserta saudari Ayu dari Universitas Hassanudin mengenai penghapusan PW dan PC. Menurut Ayu, penghapusan PW dan PC dimaksudkan agar koordinasi yang berlangsung di IMIKI tidak lagi melalui banyak tahap yang terkadang memiliki banyak sekali perbedaan dalam cara pandang berorganisasi serta menciptakan koordinasi yang tidak maksimal. Wacana tersebut menjadi perhatian serius bagi seluruh pengurus yang hadir, terutama bagi Ketua Umum IMIKI 2011 - 2012, saudara Irwan Idris. Pertimbangan yang matang mengenai wacana tersebut dan kebijakan yang dihasilkan dipastikan akan sangat berdampak pada keberlangsungan IMIKI di masa yang akan datang. 

Wacana lain mengenai pengelolaan jejaring sosial agar lebih tertib yang dimiliki IMIKI serta sosialisasi sebuah kegiatan yang berlangsung. Kurangnya informasi dan sosialisasi mengenai sebuah kegiatan sehingga mengakibatkan dampak pada jumlah peserta yang sedikit, terlebih jika kegiatan tersebut berskala nasional. Kesimpulan dari diskusi nasional tersebut adalah penguatan internal IMIKI merupakan tugas besar bagi seluruh anggota IMIKI. Bukan hanya para pengurusnya, tetapi juga setiap element yang tergabung dalam IMIKI. Selain itu, banyaknya miss koordinasi antar sesama pengurus di tiap bagian menyebabkan fungsi bagian - bagian tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sinergitas antara IMIKI dan HMJ yang menumbuhkan rasa simbiosis mutualisme antara 2 lembaga merupakan hal yang paling berpengaruh pada kekuatan internal terutama dalam hal regenerasi yang mampu berjalan secara optimal. Perlunya pengelolaan media secara aktif yang dimiliki oleh IMIKI baik itu web, jejaring sosial maupun milis sangat baik jika di perhatikan mengingat media -  media tersebut merupakan ruang kreatifitas serta informasi bagi seluruh anggota IMIKI di seluruh Indonesia. Dengan mencermati wacana - wacana yang terbentuk di atas di harapkan kedepannya penguatan internal IMIKI pada era demokrasi saat ini mampu mendukung keberlangsungan IMIKI khususnya untuk nama besar organisasi di bidang ilmu komunikasi se-Indonesia ini kedepannya. 




Fiola Ariyani
Ketua Wilayah II IMIKI 
Universitas Budi Luhur

1 komentar:

  1. halo salam kenal...
    boleh saya minta nomber kontak ketua IMIKI wilayah 2.
    terimakasih...

    BalasHapus