Flow
Selasa, 16 Agustus 2011
Cerita Kakek Tentang Negeri Bernama Indonesia
Suatu hari, Asfar berkunjung ke rumah kakek,,,
Asfar senang sekali bisa bertemu dengan kakek yang sudah lama tidak ditemuinya
Selain itu, Asfar juga siap mendengar cerita - cerita kakek yang sangat menarik mengenai Indonesia
Kakek memang veteran pejuang Indonesia yang dulu juga ikut menyumbangkan jasanya dalam merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan para Penjajah,,,
"Assalamualaikum,,, Kakek,, Asfar sudah sampai" teriak Asfar dari luar pintu rumah
"Waalaikumsalam,,, wuah,,, lama tidak bertemu kita, hay Pejuang bangsa" balas Kakek
"Apa kek?? Pejuang bangsa?? Asfar kan tidak melawan penjajah kek,, masa sih masih bisa disebut pejuang juga" celoteh Asfar
Namun, sebelum kakek menjawab pertanyaan, Asfar sudah memotong lagi pembicaraan kakek karena Asfar melihat kakek sedang mempersiapkan Sang Merah Putih untuk dipasang,,
Asfar berkata "Kakek, mau memasang bendera Merah Putih yah, mari sini Asfar bantu kek"
Lalu mereka berjalan menuju halaman rumah kakek dengan membawa secarik bendera Merah Putih dan sebuah tongkat bambu untuk bendera.
"Kakek, apa benar pada masa penjajahan dulu para pejuang bangsa ini berperang melawan penjajah bahkan dengan sebilah bambu seperti ini kek??" Tanya Asfar
"Benar sekali, cucuku, dulu para pejuang bangsa ini merebut kemerdekaan dalam segala keterbatasan, bahkan berperang hanya dengan sebilah bambu runcing pun mereka jalani, yang penting bagi mereka, penjajah harus angkat kaki dari bumi pertiwi ini" jelas Kakek,,
"Oh begitu, Oh iya kek, kemarin Asfar membaca sebuah buku di sekolah, di buku itu disebutkan bahwa Soekarno dan Muh. Hatta adalah Proklamator Indonesia, apakah mereka berdua adalah para orang hebat yang dimiliki negeri ini?" Asfar kembali bertanya
"Asfar, Soekarno dan Muh. Hatta adalah dua orang pemimpin hebat, bapak bangsa yang pernah di miliki oleh negeri ini. Mereka berdua bukan hanya sebagai proklamator, namun mereka berdualah yang sudah mengobarkan semangat perjuangan para pahlawan serta pemuda, sehingga para penjajah bisa angkat kaki dari Indonesia kita ini." Kakek berkata.
"Wah, berarti hebat betul para pejuang kita yah kek,, sudah berhasil mengusir penjajah dari negeri tercinta ini, termasuk kakek,, hehehehe,, "
"Mereka bukan hanya hebat Asfar, namun merekalah para pahlawan bangsa, dulu semua lapisan masyarakat siap bertempur melawan penjajah asalkan kemerdekaan dapat kita raih. Semangat juang masyarakat Indonesia tidak pernah luntur, sekalipun darah sudah tertumpah dan nyawa pun jadi taruhannya, buat mereka itu adalah bukti pengorbanan dan kecintaan mereka pada bangsa ini. Asalkan negara ini bisa merdeka demi anak cucu mereka nantinya" Kakek berkata panjang lebar.
"Asfar terharu sekali mendengar pengorbanan para pahlawan kek, mereka semua menginginkan kemerdekaan demi generasi penerus bangsa nanti. Berarti apa yang dilakukan oleh para pahlawan itu, sampai akhirnya kemerdekaan dapat di raih, dirasakan oleh Asfar sekarang dong kek??"
"Iya Cucuku, betul sekali, apa yang dulu kakek dan teman - teman lainnya perjuangkan adalah untuk Asfar dan penerus setelah Asfar. Sehingga Asfar tidak lagi merasakan yang namanya harus berlindung dari para penjajah yang siap meneror dan tidak segan - segan untuk membunuh, ataupun tidak lagi merasakan seramnya perang. Asfar sudah enak sekarang, merasakan Indonesia yang sudah merdeka, bisa sekolah, bisa pulang kerumah dengan tenang dan aman, tidak perlu takut akan peluru - peluru perang seperti dahulu."
"Iya kek, membayangkannya saja, Asfar sudah takut. Hiiiii,, serem,,, Terus kek, bukannya Indonesia dulu sangat hebat dan kuat yah??? Bahkan kalau tidak salah dapat julukan Macan Asia,, tapi kenapa sekarang ini lain kek?? Kenapa banyak kerusuhan dimana - mana?? Banyak orang yang hidupnya makin melarat, Asfar jadi sedih kek melihatnya."
"Asfar, Indonesia adalah negeri dengan ribuan keindahan dan kehebatan yang tidak ada habisnya untuk di syukuri. Bahkan ada seorang penyair yang mengatakan bahwa Indonesia adalah taman belakang surga yang jatuh ke bumi. Indonesia dari dulu sampai saat ini tetaplah negara yang hebat dan kuat. Coba Asfar lihat, berapa banyak kekayaan alam yang kita miliki?? Banyak kan?? (Asfar mengangguk). Itu adalah bukti betapa kayanya negeri kita hidup saat ini. Indonesia dulu memang Macan Asia. Namun, kakek setuju dengan apa yang Asfar katakan tadi, kakek pun sebagai orang yang pernah berjuang untuk bangsa ini, merasakan sedih yang teramat sangat, karena melihat perjuangan yang telah kakek lakukan dengan kawan - kawan pejuang dulu, dirusak seenaknya oleh para oknum - oknum yang tidak bertanggung jawab dan hanya ingin mengambil keuntungan dari negeri ini, yang justru semakin menyengsarakan masyarakat."
"Asfar, Indonesia sekarang menjadi negara yang terpuruk bukan karena Indonesianya, tetapi karena para pemimpin bangsa ini yang tidak bisa mengemban amanah untuk memimpin negeri. Dulu kita memang para penjajah yang menyengsarakan negeri ini, yang menjajah bangsa ini. Namun sekarang, coba Asfar lihat, Indonesia bukan lagi di jajah oleh Belanda, Inggris, Portugis ataupun Jepang, tetapi Indonesia di jajah oleh globalisasi, modernisasi, bahkan oleh para pemimpinnya sendiri. Ini disebut penjajahan model baru dan penjajahan seperti inilah yang lebih berbahaya. Jangankan Asfar, kakek sendiri terkadang menangis melihat banyaknya kasus korupsi yang dibiarkan semakin merajalela di negeri ini, melihat banyak warga miskin dan warga di perbatasan yang terlupakan oleh Pemerintah kita. Sementara, para pejabat negara, sibuk memperkaya diri mereka dengan pundi - pundi dari masyarakat. Masyarakat kita, banyak pula yang menjadi apatis dan tidak peduli dengan nasib bangsa ini. Bahkan yang lebih menyedihkan adalah generasi muda seperti Asfar dan para mahasiswa yang bersikap apatis terhadap bangsanya sendiri. Justru lebih menganggung-agungkan bangsa dan kebudayaan lain. Itulah yang buat kakek sedih dan menangis."
"Betul sekali kek, Asfar juga berfikiran hal yang sama seperti kakek. Bangsa ini hancur karena ulah para pemimpinnya sendiri, selain itu, masyarakatnya juga tidak bisa memilah arus modernisasi dan globalisasi sehingga mereka menjadi apatis terhadap negeri mereka sendiri. Lalu kek, apa yang bisa Asfar berikan pada Indonesia, supaya Indonesia sembuh dari sakitnya selama ini??" Tanya Asfar
"Asfar, cucuku, yang bisa kamu lakukan adalah mengisi kemerdekaan ini dengan prestasi yang sebanyak - banyaknya. Belajarlah kamu setinggi - tingginya, dan bercita - citalah kamu, menjadi generasi yang dapat meluruskan kondisi Indonesia yang terlihat bengkok saat ini. Isilah kemerdekaan ini dengan semangat untuk meraih masa depan yang lebih baik. Tanamkan jiwa dan rasa nasionalisme serta jangan pernah kamu lupa akan akar budayamu. Karena suatu hari nanti, kamu akan mengajarkan nilai - nilai budaya kita yang luhur bagi anak cucumu kelak. Cintai apa yang dimiliki oleh bangsamu, dan peliharalah dengan baik. Dan pesan dari kakek yang harus selalu kamu ingat, jangan pernah kamu menjadi koruptor busuk seperti para pejabat negera saat ini. Karena jika kamu menjadi koruptor, maka kamu sudah mengecewakan para pahlawan dan pejuang bangsa termasuk kakek. Menjadi koruptor sama saja seperti pencuri, namun lebih laknat karena mencuri dari kantong masyarakat sendiri. Jangan pernah pula kamu lupa dengan jasa para Pahlawan bangsa ini. Karena bangsa yang besar, adalah bangsa yang selalu mengingat jasa para Pahlawannya. Jika kamu saat dewasa nanti mengikuti apa yang kakek katakan, insyaallah Asfar akan menjadi pemimpin baru bagi Indonesia yang jauh lebih baik dan dapat membawa Indonesia keluar dari lubang panjang dan gelap saat ini. Mengerti Asfar??"
"(terdiam sejenak sambil menatap kakek) Iya kakek, Asfar mengerti sekarang, Asfar akan belajar sungguh - sungguh untuk meraih cita - cita dan berprestasi sebanyak - banyaknya demi membanggakan Indonesia. Doakan Asfar agar kelak menjadi pemimpin bangsa yang baik bagi Indonesia yah kek, dan terima kasih atas jasa para pahlawan dan kakek dalam meraih kemerdekaan demi generasi Asfar saat ini. OK kek, benderanya sudah siap dipasang nih,, kita pasang benderanya yuk kek, kan besok kita mau menyambut Ulang Tahun Indonesia, 17 Agustusan,, hehehe,, " celoteh Asfar
"Yuk Asfar, nanti keburu sore, benderanya tidak terpasang (dan bendera pun dipasang).
"Wah, gagah sekali yah kek Merah Putih ini, Asfar cinta sekali pada negeri ini, Asfar mau hormat pada bendera dulu ah,,,, (saat Asfar hormat pada bendera, terdengar suara bedug Maghrib tanda saatnya berbuka puasa),, wah kek, udah adzan,,, saatnya buka puasa,, ayo kek kita kedalam dan berbuka,, pasti sudah disiapkan makanan kesukaan Asfar."ajak Asfar.
"Yuk Asfar, kita segera berbuka puasa."
Dan akhirnya mereka masuk kedalam rumah untuk berbuka puasa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar