Air adalah sumber kehidupan yang paling di butuhkan bagi setiap manusia,,
hampir seluruh permukaan bumi ini di tutupi oleh air,,, dan manusia lebih dapat mengendalikan rasa lapar,, di banding rasa hausnya,,,,,
tap bukan masalah itu yang akan saya tulis di sini kawan2,, ini kisah tentang air yang bertanya mengenai perjalanannya yang selalu mengikuti alur dan tempat di manapun dia berada,,,,,
suatu hari, air yang baru saja keluar dari mata air paling tinggi di puncak gunung ragu untuk turun ke bawah,, kemudian,, entah apa yang di pikirkan oleh si Air,,,,, lalu,,, pohon bertanya pada air,,,
"Hei,, air, mengapa kali ini kau ragu untuk turun ke bawah sana??? apa kau tidak ingin seperti saudara2 mu yang lain yang sudah lebih dahulu sampai di bawah sana dan mengalir ke sungai2 bahkan ke laut yang luas sana",,
lalu Si Air pun menjawab,,, Pohon, bukan aku tidak mau turun ke bawah sana seperti saudara2 ku yang lain yang sudah lebih dulu turun, tapi, aku berpikir, untuk apa aku turun ke sana,, jika suatu saat nanti aku akhirnya bermuara ke laut lepas sana,, dan aku akan menguap ketika panas,, dan turun lagi menyirami bumi sebagai air hujan,,, apa tidak lebih baik aku diam saja di sini menunggu orang2 yang membutuhkan aku datang ke tempat ini"
Pohon pun menjawab,,, "tidak begitu air,, jika kau berdiam diri terus di sini,, kasihan orang2 di bawah sana yang membutuhkan mu, mereka pasti akan kesulitan mendapatkan air bersih,, dan akhirnya, mereka bisa kekurangan cairan dan meninggal karena kehausan,, apa kau tegas dengan keadaan mereka semua?"
Air berkata "tidak pohon,, bukan begitu,, aku bukan bersikap egois,, tetapi aku hanya berpendapat,,, untuk apa aku repot2 turun ke bawah sana dan akhirnya akan kembali lahir sebagai air hujan,,,,, akan lebih baik mereka yang membutuhkan ku langsung datang ke hadapan ku"
Pohon pun berkata " air,, kasihanilah saudara2 ku di bawah sana,, pohon2 di bawah sana sangat membutuhkan diri mu, jika kau tidak mau turun,,, maka saudara2 ku sesama pohon akan menderita kekeringan,, tolong,, kasihanilah saudara2 ku di bawah sana air,, "
Air tetap saja ingin mempertahankan argumennya,, namun saat itu juga,, pohon pun berkata,,,
"Air,, kau memang berasal dari tempat yang tinggi di gunung ini,, tetapi tetap,, kau harus turun untuk makhluk hidu lain yang membutuhkan mu,,, terutama si Batu,, dia amat sangat membutuhkan mu air, di saat kau lahir kembali menjadi air hujan,, maka si Batu lah yang dengan senang hati dan penuh keramahan untuk menyapa mu"
Air berkata " benarkan begitu pohon?? apakah batu itu merindukan kedatangan ku???
"iya air, betul sekali,,, batu2 di bawah sana memerlukan dirimu untuk melubanginnya agar tidak keras lagi,,, tapi batu tidak suka dengan cara lain,,, dia hanya menginginkan dirimu yang melubangi dirinya yang keras"
"Batu keras, dan tidak suka jika di lubangi dengan cara yang keras,, dia ingin kelembutan yang dapat melubangi dirinya,, tidak dengan paksaan tapi dengan kelembutan"
Air berkata lagi pada pohon "benarkan begitu pohon?? berapa lama waktu yang aku butuhkan agar batu dapat berlubang tanpa aku harus menyakiti dirinya???" pohon pun menjawab "itu tergantung pada seberapa besar dan kerasnya sang batu, dan tergantung kesabaran mu jg air,, untuk terus menerus menetes di atas batu secara perlahan dan tidak menyakitinya"
Akhirnya setelah air memikirkan semua perkataan dari pohon, air pun berkata,, baiklah pohon,, aku akan turun ke bawah,, dan akan lahir kembali sebagai air hujan,,, demi saudara2 mu dan orang2 yang membutuhkan aku,, lalu,,, saat aku sudah menjadi air hujan pula,, akan aku cari sebuah bongkahan batu yang besar dan akan terus menerus kutetesi dia dengan diriku ini,,, sampai pada akhirnya,, dia akan berlubang dengan sendirinya tanpa aku harus menyakitinya,, aku akan bersabar dengan semua proses itu pohon",,,,
hampir seluruh permukaan bumi ini di tutupi oleh air,,, dan manusia lebih dapat mengendalikan rasa lapar,, di banding rasa hausnya,,,,,
tap bukan masalah itu yang akan saya tulis di sini kawan2,, ini kisah tentang air yang bertanya mengenai perjalanannya yang selalu mengikuti alur dan tempat di manapun dia berada,,,,,
suatu hari, air yang baru saja keluar dari mata air paling tinggi di puncak gunung ragu untuk turun ke bawah,, kemudian,, entah apa yang di pikirkan oleh si Air,,,,, lalu,,, pohon bertanya pada air,,,
"Hei,, air, mengapa kali ini kau ragu untuk turun ke bawah sana??? apa kau tidak ingin seperti saudara2 mu yang lain yang sudah lebih dahulu sampai di bawah sana dan mengalir ke sungai2 bahkan ke laut yang luas sana",,
lalu Si Air pun menjawab,,, Pohon, bukan aku tidak mau turun ke bawah sana seperti saudara2 ku yang lain yang sudah lebih dulu turun, tapi, aku berpikir, untuk apa aku turun ke sana,, jika suatu saat nanti aku akhirnya bermuara ke laut lepas sana,, dan aku akan menguap ketika panas,, dan turun lagi menyirami bumi sebagai air hujan,,, apa tidak lebih baik aku diam saja di sini menunggu orang2 yang membutuhkan aku datang ke tempat ini"
Pohon pun menjawab,,, "tidak begitu air,, jika kau berdiam diri terus di sini,, kasihan orang2 di bawah sana yang membutuhkan mu, mereka pasti akan kesulitan mendapatkan air bersih,, dan akhirnya, mereka bisa kekurangan cairan dan meninggal karena kehausan,, apa kau tegas dengan keadaan mereka semua?"
Air berkata "tidak pohon,, bukan begitu,, aku bukan bersikap egois,, tetapi aku hanya berpendapat,,, untuk apa aku repot2 turun ke bawah sana dan akhirnya akan kembali lahir sebagai air hujan,,,,, akan lebih baik mereka yang membutuhkan ku langsung datang ke hadapan ku"
Pohon pun berkata " air,, kasihanilah saudara2 ku di bawah sana,, pohon2 di bawah sana sangat membutuhkan diri mu, jika kau tidak mau turun,,, maka saudara2 ku sesama pohon akan menderita kekeringan,, tolong,, kasihanilah saudara2 ku di bawah sana air,, "
Air tetap saja ingin mempertahankan argumennya,, namun saat itu juga,, pohon pun berkata,,,
"Air,, kau memang berasal dari tempat yang tinggi di gunung ini,, tetapi tetap,, kau harus turun untuk makhluk hidu lain yang membutuhkan mu,,, terutama si Batu,, dia amat sangat membutuhkan mu air, di saat kau lahir kembali menjadi air hujan,, maka si Batu lah yang dengan senang hati dan penuh keramahan untuk menyapa mu"
Air berkata " benarkan begitu pohon?? apakah batu itu merindukan kedatangan ku???
"iya air, betul sekali,,, batu2 di bawah sana memerlukan dirimu untuk melubanginnya agar tidak keras lagi,,, tapi batu tidak suka dengan cara lain,,, dia hanya menginginkan dirimu yang melubangi dirinya yang keras"
"Batu keras, dan tidak suka jika di lubangi dengan cara yang keras,, dia ingin kelembutan yang dapat melubangi dirinya,, tidak dengan paksaan tapi dengan kelembutan"
Air berkata lagi pada pohon "benarkan begitu pohon?? berapa lama waktu yang aku butuhkan agar batu dapat berlubang tanpa aku harus menyakiti dirinya???" pohon pun menjawab "itu tergantung pada seberapa besar dan kerasnya sang batu, dan tergantung kesabaran mu jg air,, untuk terus menerus menetes di atas batu secara perlahan dan tidak menyakitinya"
Akhirnya setelah air memikirkan semua perkataan dari pohon, air pun berkata,, baiklah pohon,, aku akan turun ke bawah,, dan akan lahir kembali sebagai air hujan,,, demi saudara2 mu dan orang2 yang membutuhkan aku,, lalu,,, saat aku sudah menjadi air hujan pula,, akan aku cari sebuah bongkahan batu yang besar dan akan terus menerus kutetesi dia dengan diriku ini,,, sampai pada akhirnya,, dia akan berlubang dengan sendirinya tanpa aku harus menyakitinya,, aku akan bersabar dengan semua proses itu pohon",,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar